Senin, April 28, 2025
BerandaNewsBanjir Bandang Hancurkan Rumah Edy Rahmayadi – Akibat Keserakahan yang Mengorbankan Alam

Banjir Bandang Hancurkan Rumah Edy Rahmayadi – Akibat Keserakahan yang Mengorbankan Alam

Jurnalsumut.id – Banjir bandang yang menghantam rumah Edy Rahmayadi pada 27 November 2024 bukan sekadar bencana alam. Ini adalah akibat dari keserakahan yang tak terpuji dalam mengambil alih lahan cagar budaya di kawasan sektor I Benteng Putri Hijau, Medan.

Rumah yang hancur itu adalah simbol dari tindakan yang telah lama diabaikan—eksploitasi tanah bersejarah untuk kepentingan pribadi tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan.

Benteng Putri Hijau adalah warisan sejarah yang seharusnya dilindungi. Namun, Edy Rahmayadi, sebagai tokoh yang memiliki pengaruh besar, malah membiarkan kawasan tersebut berubah menjadi lahan komersial dan pemukiman. Tanpa memperhitungkan tata ruang dan keberlanjutan alam, ia ikut serta dalam memanfaatkan tanah yang harusnya tetap hijau dan dilestarikan.

Pembangunan di kawasan tersebut, yang kini menjadi lahan pribadi, jelas merusak ekosistem dan mengubah pola aliran air. Tidak ada perhatian terhadap dampak jangka panjang terhadap lingkungan.

Banjir bandang yang melanda adalah akibat langsung dari pengabaian terhadap prinsip dasar keberlanjutan. Ketika lahan lahan di rusak dan tanah dijadikan kendang lembu, alam tidak akan diam begitu saja. Alam bereaksi, dan reaksi itu datang dalam bentuk bencana yang memporak-porandakan tempat itu.

Tidak ada yang lebih ironis dari kenyataan ini. Edy Rahmayadi, yang seharusnya menjadi penjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian alam, malah merusak Kawasan itu.

Mengambil keuntungan dari lahan cagar budaya tanpa peduli pada keseimbangan ekosistem adalah kesalahan besar yang akhirnya harus dibayar dengan harga yang sangat mahal. Rumahnya sendiri yang hancur menjadi peringatan keras bahwa keserakahan tak akan pernah membawa kemakmuran, malah akan menghancurkan segala yang kita cintai.

Jika bencana ini tak menyadarkan kita akan pentingnya menjaga alam dan warisan budaya, maka kita hanya menunggu bencana berikutnya. Pemimpin seperti Edy Rahmayadi harus belajar untuk menghormati alam, bukan hanya mengejar keuntungan pribadi. Sebab, dalam akhirnya, alam akan selalu menang.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments