Senin, April 28, 2025
BerandaNewsPengacara Edy Rahmayadi Serukan Ajakan Black Campaign, Dasar Dungu!

Pengacara Edy Rahmayadi Serukan Ajakan Black Campaign, Dasar Dungu!

Jurnalsumut.id – Pernyataan Junirwan Kurnia, pengacara Edy Rahmayadi, yang terang-terangan mengajak masyarakat Sumatera Utara untuk melakukan black campaign bukan hanya memalukan, tetapi juga menunjukkan kedangkalan pemahaman politik yang mencengangkan.

Sebagai seorang pengacara, ia semestinya memahami bahwa black campaign adalah praktik haram yang tidak hanya merusak demokrasi, tetapi juga memperlihatkan kebodohan mendasar dalam etika politik.

Dungu hingga bikin Malu!

Mari kita luruskan: negative campaign adalah kritik berbasis fakta, sementara black campaign adalah serangan penuh dusta yang mencerminkan kekosongan moral dan intelektual. Pengacara Edy Rahmayadi Junirwan Kurnia, dengan lugunya, seolah-olah tidak mampu membedakan keduanya.

Ini bukan sekadar keliru, tetapi dungu. Seorang pengacara yang harusnya paham hukum malah dengan bangga menyerukan tindakan yang jelas-jelas melawan hukum dan melukai integritas demokrasi.

Ajakan ini bukan hanya tidak bertanggung jawab, tetapi juga mencerminkan mentalitas politik yang murahan. Bukannya mengajak masyarakat untuk berdebat secara cerdas dan menawarkan solusi bagi masalah-masalah rakyat, Junirwan malah memilih jalan kampungan dengan mendukung propaganda hitam. Apa ini adalah standar politik yang ingin diusung oleh Edy Rahmayadi dan timnya?

Kerusakan yang Ditimbulkan oleh Kedunguan Jurnirwan Kurnia

Mengajak masyarakat untuk black campaign adalah langkah ceroboh yang tidak bisa ditoleransi. Ini adalah tindakan bodoh yang membuka pintu lebar-lebar bagi kebencian, polarisasi, dan perpecahan. Jika masyarakat benar-benar mengikuti ajakan ini, Sumatera Utara hanya akan terjebak dalam politik busuk yang melanggengkan kebodohan, bukan solusi.

Dalam demokrasi yang sehat, persaingan politik harus didasarkan pada ide, visi, dan fakta. Namun, dengan ajakan seperti ini, Junirwan Kurnia malah membuktikan bahwa dirinya tidak memiliki modal intelektual untuk bertarung secara terhormat. Black campaign adalah pilihan pengecut—pilihan mereka yang miskin gagasan dan takut menghadapi kenyataan.

Tanggung Jawab Edy Rahmayadi

Edy Rahmayadi harus segera mengambil langkah tegas untuk menjauhkan diri dari komentar tidak cerdas pengacaranya. Jika tidak, masyarakat akan dengan mudah menganggap bahwa ini adalah cerminan dari strategi politiknya.

Mempertahankan figur seperti Junirwan hanya akan memperburuk citra Edy Rahmayadi dan menegaskan bahwa kampanye mereka tidak lebih dari sekadar kumpulan retorika kosong yang didukung oleh kebohongan.

Jangan Membodohi Rakyat

Masyarakat Sumatera Utara tidak bodoh. Mereka tidak butuh politisi atau pendukungnya yang hanya bisa mengandalkan fitnah untuk merebut kekuasaan. Mereka butuh pemimpin yang berani menawarkan solusi nyata dan berkompetisi secara sehat.

Jika Junirwan Kurnia dan pihak-pihak serupa terus memaksakan kebodohan ini, jangan salahkan rakyat jika mereka mulai mempertanyakan apakah yang mendukung Edy Rahmayadi sebenarnya hanyalah kumpulan orang-orang dungu yang tidak paham esensi demokrasi.

Demokrasi bukanlah arena untuk menjual dusta dan kebencian. Kita membutuhkan politik yang bermartabat, bukan aksi murahan seperti yang dipertontonkan Junirwan Kurnia. Rakyat Sumatera Utara pantas mendapatkan yang lebih baik.

RELATED ARTICLES
- Advertisment -

Most Popular

Recent Comments